Beranda

standing ganesa

SEJARAH

Ganesha, dewa dalam agama Hindu, dihormati sebagai penghapus rintangan dan pelindung seni, ilmu pengetahuan, serta kecerdasan.

Penampilannya yang khas, dengan kepala gajah dan tubuh manusia gemuk, mencerminkan kebijaksanaannya. Atribut simbolisnya, seperti modaka dan tanduk yang terbelah, merepresentasikan kesediaannya mengatasi tantangan demi kebaikan yang lebih besar.

LINIMASA

Lokasi PerpinDahan Arca

1822

Lemahduwur, Simojayan, Malang, sebuah wilayah yang kaya akan peninggalan sejarah dan budaya dari kerajaan-kerajaan Jawa kuno.

1839-1843

Pada periode ini, pemerintah kolonial mulai memperhatikan dan mengamankan artefak-artefak penting dari daerah sekitar Jawa untuk tujuan studi dan konservasi.

1843-1904

Pada periode ini, artefak dari Indonesia dipindahkan ke Museum Nasional Barang Antik di Leiden untuk penelitian dan pameran. Artefak penting dari Nusantara dikirim ke Eropa tanpa persetujuan dari masyarakat asal, sebagai bagian dari kebijakan kolonial.

Pada September 2024, Pada 18 Agustus 2023, artefak dari Museum Volkenkunde dikembalikan ke Indonesia dan menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional di Jakarta. Pengembalian ini memiliki nilai simbolis yang penting dalam upaya repatriasi barang-barang bersejarah.

ARTI

DETAIL ARCA

Senjata

Tangan kanan memegang kapak perang (parasu) dan tangan kiri memegang tasbih (aksamala)

Tengkorak

tengkorak sebagai perawakan dari Dewa Siwa

Modaka

mangkuk berisi cairan ilmu pengetahuan yang menjadi laksana dari Ganesha. Modaka digenggam oleh Ganesha di tangan bagian depan dan terdapat belalainya yang masuk ke dalamnya

Tinggi

159cm

Lebar

84cm

Kedalaman

64cm

Berat

1036kg