SEJARAH
Nandi adalah lembu suci yang menjadi kendaraan dan penjaga setia Dewa Siwa dalam mitologi Hindu.
Ia melambangkan kesetiaan, kekuatan, dan kesucian, sering digambarkan dalam posisi duduk tenang di depan kuil Siwa, mengawasi pintu masuk. Sebagai simbol kemurnian dan pengabdian, Nandi juga diyakini mewakili hubungan harmonis antara alam dan spiritualitas.
LINIMASA
Lokasi PerpinDahan Arca
1808
Candi Singhasari adalah peninggalan dari Kerajaan Singhasari, yang terletak di Malang, Jawa Timur. Dibangun pada abad ke-13, candi ini merupakan tempat pemujaan bagi Raja Kertanegara, menunjukkan peran candi sebagai pusat spiritual dan budaya di masa lampau.
1808 - 1817
Taman "De Vrijheid" adalah sebuah taman atau lapangan publik di Semarang, yang dikenal pada masa kolonial sebagai tempat penting untuk perayaan, rapat, dan acara-acara publik. Nama "De Vrijheid" berarti "Kebebasan" dalam bahasa Belanda. Pada periode 1808-1817, tempat ini mungkin berfungsi sebagai pusat sosial dan administratif bagi pemerintah kolonial, serta menjadi lokasi sementara penyimpanan barang antik yang ditemukan di sekitar pulau Jawa, termasuk dari Candi Singhasari.
1817 - 1827
s Lands Plantentuin adalah nama lama dari Kebun Raya Bogor yang dibuka pada tahun 1817 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah Gubernur Jenderal Godert van der Capellen. Kebun raya ini didirikan dengan tujuan untuk penelitian botani dan konservasi tumbuhan tropis. Selain tumbuhan, tempat ini juga mungkin berfungsi sebagai lokasi penyimpanan sementara untuk benda-benda bersejarah sebelum akhirnya dipindahkan ke Belanda. Kebun ini menjadi salah satu pusat ilmiah penting di Hindia Belanda.
Pada periode ini, artefak dari Indonesia, termasuk dari Candi Singhasari, dipindahkan ke Museum Nasional Barang Antik di Leiden, Belanda. Museum ini berfungsi sebagai pusat untuk penelitian dan pameran artefak dari seluruh dunia, terutama dari koloni-koloni Belanda. Selama periode ini, banyak artefak penting dari Nusantara diangkut ke Eropa untuk dijaga dan dipamerkan, tetapi sering kali tanpa persetujuan masyarakat asalnya.
1904 - 2022
Museum Volkenkunde (Museum Etnologi) adalah museum yang didedikasikan untuk studi kebudayaan dan masyarakat dari berbagai belahan dunia. Museum ini menjadi pusat dokumentasi dan pameran artefak budaya dari wilayah Asia, Afrika, dan Pasifik. Meskipun sering menuai kontroversi terkait koleksi yang dianggap hasil kolonialisme, museum ini memainkan peran penting dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke Eropa.
2023
Pada tanggal 18 Agustus 2023, artefak yang disimpan di Museum Volkenkunde akhirnya dipulangkan ke Indonesia, dan kini menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Museum ini adalah salah satu museum terbesar dan tertua di Indonesia, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia. Artefak-artefak yang dipulangkan ke Indonesia memiliki nilai simbolis yang tinggi, menandai langkah penting dalam upaya pengembalian barang-barang bersejarah yang pernah dibawa keluar negeri.
ARTI
DETAIL ARCA
Perhiasan mewah
Lembu Nandi dihiasi dengan kalung mutiara, untaian bunga, dan kalung besar dengan lonceng yang menggantung, menunjukkan kekayaan dan kebesaran dalam penggambaran sosoknya sebagai kendaraan suci.
Perhiasan mewah
Punggung Nandi ditutupi dengan pelana yang memiliki pola motif daun yang indah, menambahkan detail elegan.
Kelopak bunga teratai
Arca ini berdiri di atas alas berbentuk kelopak bunga teratai yang melambangkan kemurnian dan kesucian, ciri khas dari arca-arca Hindu.
Tinggi
39cm
Lebar
195cm
Kedalaman
113cm
Berat
1300kg