SEJARAH
Brahma merupakan salah satu dewa utama dalam agama Hindu, yang dikenal sebagai dewa pencipta alam semesta.
Arca Brahma biasanya menggambarkan dewa ini dengan ciri khas yang melambangkan kebijaksanaan dan kekuasaannya dalam menciptakan segala sesuatu.
LINIMASA
Lokasi PerpinDahan Arca
1822
Candi Singhasari adalah peninggalan dari Kerajaan Singhasari, yang terletak di Malang, Jawa Timur. Dibangun pada abad ke-13, candi ini merupakan tempat pemujaan bagi Raja Kertanegara, menunjukkan peran candi sebagai pusat spiritual dan budaya di masa lampau.
1823-1904
Pada periode ini, artefak dari Indonesia dipindahkan ke Museum Nasional Barang Antik di Leiden untuk penelitian dan pameran. Artefak penting dari Nusantara dikirim ke Eropa tanpa persetujuan dari masyarakat asal, sebagai bagian dari kebijakan kolonial.
1904 - Agustus 2024
Museum Volkenkunde adalah museum etnologi yang berfokus pada kebudayaan dari Asia, Afrika, dan Pasifik. Meski menuai kritik terkait asal-usul koleksinya yang didapat dari kolonialisme, museum ini memperkenalkan kebudayaan Indonesia di Eropa.
Pada September 2024, Pada 18 Agustus 2023, artefak dari Museum Volkenkunde dikembalikan ke Indonesia dan menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional di Jakarta. Pengembalian ini memiliki nilai simbolis yang penting dalam upaya repatriasi barang-barang bersejarah.
ARTI
DETAIL ARCA
Empat Wajah
Wajah yang mengarah ke 4 sisi mata angin melambangkan pengetahuan Brahma yang mencangkup seluruh penjuru dunia
Empat tangan
Masing-masing melambangkan waktu, kebijaksanaan, kemurnian, kesucian
Asana
Melambangkan penciptaan yang muncul dari elemen-elemen alam.
Kendaraan (Vahana)
Melambangkan kemampuan untuk membedakan baik dan buruk
Tinggi
212cm
Lebar
87cm
Kedalaman
58cm
Berat
1289kg